Contests · Free Thoughts

MENGEJAR KETERTINGGALAN

Saya tahu saya suka menulis sejak duduk di bangku SMP. Sementara teman-teman saya kesulitan dalam mengerjakan tugas mengarang, saya sebaliknya. Saya senang sekali kalau guru Bahasa Indonesia memberi tugas itu. Dan di beberapa kesempatan, tugas saya menjadi salah satu yang terbaik di kelas. Kegiatan menulis setelah itu cuma berkutat di sekolah, tidak pernah secara serius didalami. Di umur ABG labil seperti itu, tidak ada niat atau tuntunan yang membuat saya mengasah kemampuan menulis. Jadi, ya begini-begini sajalah.

Saya mengingat kembali kapan persisnya saya mulai membuat blog. Oktober 2005, ternyata, blog ini saya hanya ingat alamatnya saja, email, password, dan username yang dipakai pun entah yang mana satu. Pas 10 tahun yang lalu rupanya. Kumpulan puisi dalam bahasa Inggris mendominasi blog awal saya. Dulu, saya lebih memilih menulis dalam bahasa Inggris, alasannya karena menurut saya bahasa Inggris itu straight to the point. Tetapi, seorang teman dari blog menyarankan saya untuk mencoba menulis dalam bahasa Indonesia. Dan memang benar, saya yang tadinya bingung, mulai bisa mengeksplor kekayaan bahasa nasional kita ini. Saya jatuh cinta, menemukan bahwa bahasa Indonesia itu ternyata lebih dramatis dan sentimentil ketimbang bahasa Inggris.

Blog Perdana

Screen shot 2015-09-18 at 12.54.07 PM

Sekarang, setelah 10 tahun mengawali blog, yang entah sudah berapa kali pindah alamat, lupa password dan username, blog yang teronggok terbengkalai, membuat tulisan-tulisan saya tercecer sana sini tanpa jejak yang jelas.

Sampai akhirnya, sekitar sebulan lalu, saya berkenalan dengan seorang blogger beneran, seorang ibu rumah tangga yang ternyata mendapat penghasilan dari nge-blog, namanya Emak Gaoel. Yang kemudian mengenalkan saya ke Komunitas Emak-emak Blogger. Dan ternyataaaa, disana bertaburan emak-emak luar biasa yang memang mendayagunakan kesenangan menulisnya dan memaksimalkan fungsi internet sehingga menghasilkan uang. Oh, betapa hidup saya terkungkung tempurung saya sendiri selama ini. Kalau saja saya dari dulu tidak hanya menggunakan blog sebagai sarana curhat dan main-main, mungkin istilah page rank, Alexa, Kloutscore, GA, backlink, dll *mengernyitkanjidat* sudah bukan istilah asing lagi sekarang. Tapi saya yakin, seperti jalan hidup, jalan saya di dunia blogging memang mungkin harus begini dilewati. Mengejar ketertinggalan sekian lama, bersamaan dengan mengurus bayi, saya mendorong diri saya sendiri untuk mempelajari istilah-istilah itu, mencari tahu supaya tidak buta dengan kode-kode html, mulai kembali membuka diri untuk kenal teman-teman baru, dan hal-hal lain yang seharusnya dilakukan sejak lama. Menjaga mood menulis dan mencari tema penulisan juga bukan perkara mudah serta lancar jaya. Ketika ide mengalir deras, dan laptop bukan menjadi pilihan nomor 1, saya menggunakan Writer, aplikasi yang bisa membuat saya sekedar mencatat ide apa yang sedang melintas. Atau juga seperti sekarang, saya menuliskan ini melalui Writer, karena bisa dilakukan sambil goler-goler menunggu bayi yang sudah mulai bergerilya keliling tempat tidur. Lalu saya mengirimkan file dari Writer ke email saya sendiri supaya disempurnakan dan diposting jika waktu tidur bayi sudah datang dan leluasa menggunakan laptop. Aplikasi lain yang biasa saya gunakan adalah PhotoGrid, biasanya untuk membuat kolase foto supaya bisa dilihat dalam satu tampilan.

Melihat blog emak-emak KEB membuat saya menemukan bahan bakar dan energi baru untuk juga memaksimalkan blog dan memberdayakan hobi menulis agar bisa memperoleh tambahan uang dan tidak melulu mengandalkan suami. Semoga saya bisa mengejar ketertinggalan dan ada di gerbong yang sama dengan emak2 KEB hebat lainnya. Well, enough said, I think I just have to Go For It !!

Go For It Blog Competition

 

4 thoughts on “MENGEJAR KETERTINGGALAN

Leave a reply to Susan. Cancel reply